Pasukan Jubah Putih – Bagaimana Ini berakhir (selesai)

Aku pernah dengar jika kematian sudah di depan dan siap menjemput, akan ada slide show akan ingatan terbaik dan terburuk dalam hidup. Kurasa aku mulai melihatnya. _____ “I was a princess who turned into a frog,” ujar Elie menatap lirih api unggun yang menyala terang. Seolah di sana ada catatan rekam jejak hidupnya. Keluarganya adalah … Lanjutkan membaca Pasukan Jubah Putih – Bagaimana Ini berakhir (selesai)

Pasukan Jubah Putih – Duel Habis-habisan (2)

  Lukaku pun makin bertambah. Aku keburu “menghilang” saat serangan kedua. Luka-luka ini cukup menghambat gerakanku. Darah segar mengalir membasahi tempat ini. Sebuah kota mati dengan menara-menara tumpukan besi karatan terbengkalai. Pertempuranku belum selesai, misiku belum tuntas. Benteng timur belum rata dengan tanah. Aku benci manusia-manusia itu! Penjajah tak bermoral seperti kompeni kotor yang menjajah … Lanjutkan membaca Pasukan Jubah Putih – Duel Habis-habisan (2)

Pasukan Jubah Putih – Penyelesaian Misi (1)

Mungkin ponselku dan headsetnya satu-satunya teknologi yang masih berfungsi setelah badai dukhon. Meski cuma musik yang bisa kuakses tapi tak apa. Itu saja sudah lebih dari cukup. Aku sibuk menyusun daftar lagu sembari terus melangkah lurus dengan gagah. Ingatanku melayang terbuka bak lembaran buku tersibak. Momen saat di atas bahtera kayu itu.

Suara berderap

Dug, dug, dug. Suara seperti benda-benda kecil padat yang digeser paksa untuk diterobos. Suara itu berasal dari bufet tua jaman old milik mama. Furnitur itu adalah saksi bisu sejarah keluargaku yang masih tegak dan kokoh. Benda bersejarah itu diletakkan di ruang tamu dan sedikit tertutupi kursi rotan besar tempatku sering bermalas-malasan. Banyak barang-barang yang disimpan … Lanjutkan membaca Suara berderap

Reuni

Rio menatap sekeliling yang merupakan hamparan padang rumput luas. Tampak dua gawang putih karatan di dua penjuru yang saling berhadapan. Mungkin tadinya tempat ini adalah lapangan bola. Lapangan bola bersahaja yang kini ditinggalkan.Ia putuskan untuk duduk sejenak tanpa menunggu jawaban. Pilihannya jatuh pada pohon paling rindang. Sesekali angin berhembus manja di suasana menjelang sore ini. … Lanjutkan membaca Reuni

Lebaran di Kampung Orang

Aku melirik jam tangan,sudah pukul tujuh. Hari ini adalah malam takbiran yang menandakan selesainya bulan Ramadhan. Aah! Terselip rasa sedih di hati, bulan ini aku masih belum maksimal. Mudah-mudahan masih ada umur supaya bertemu kembali di tahun depan. “Kita tutup jam berapa, bang?” tanya Panca celingak-celinguk mengawasi toko-toko sekitar yang kompakan menurunkan rolling door. “Jam … Lanjutkan membaca Lebaran di Kampung Orang

Cerita Tiga Bajingan

Todi Pernahkah kau bayangkan ketika kenangan masa lalu yang telah meninggalkanmu, hmm, lebih tepatnya mencapakanmu dengan penuh kehinaan, berusaha masuk lagi ke dalam hidupmu? Apa mau dia? – – Aku masih saja betah bermain-main. Disaat teman-temanku satu persatu menikah, atau fokus menabung untuk mewujudkannya. Tapi bagiku, masa muda ini harus dinikmati dengan maksimal. Ada begitu … Lanjutkan membaca Cerita Tiga Bajingan