Rindu Yang Bersemai


Pernahkah kau ingat bahwa waktu yang berlalu tak akan bisa diputar lagi?
Menjadi sejarah dalam dongeng hidup yang mungkin kita sesali
Semua yang berlalu tak akan kembali
Maka di sini lah aku, duduk berdiam dalam sepi
Masih bergelut dengan masa lalu yang setia menghampiri.

Kau mungkin menganggapku kekanak-kanakan
Yang tak jua lekas bangkit dari masa lalu
Beban masa lalu yang belum termaafkan
Padahal hidup terus berjalan maju tanpa menungguku.

Kau yang menyukai langit bermandikan bintang
Kelap-kelip bersinar laksana seribu harapan
Tak peduli meski kukatakan bintang hanyalah bintang
Dan kini tiap malam yang kupandang
Bintang-bintang itu jadi kenangan
Kenangan yang membawa rinduku pada angan.

Kau telah pergi
Bersama sejuta mimpi yang terkubur
Yang pernah kau ceritakan dengan percaya diri
Sekarang semua hanya sebatas memori yang kabur.

Orang datang orang pergi
Yang hilang akan berganti
Seperti musim gugur yang datang setelah musim semi
Meski tidak akan sama seperti yang dulu
Hidup tetap tak boleh berhenti di situ
Akan ada perkenalan dengan wajah-wajah baru
Untuk menjadi cerita seru lainnya

Orang berlalu tanpa pamit
Meninggalkan sejuta kenangan pahit
Dan aku yang tergeletak sendiri tanpa bisa menjerit
Aku harus kembali bangkit
Terus berjuang menerjang
Hingga jiwaku lebih cadas dari karang
Hingga jalan di depanku terbuka terang.

Kau mungkin tak lagi di sini
Tapi kau akan selalu ada di hati
Dan dalam doa yang kupanjatkan selalu
Aku percaya Tuhan lebih sayang padamu.

Kenangan itu menyakitkan namun juga menghangatkan
Untuk jiwa-jiwa yang kesepian
Tunggu aku di sana wahai kawan
Hingga habis masaku di bumi perantauan
Dan kutanam rinduku hingga menjadi taman
Sampai bersemai tumbuh mencapai ke awan
Biar nanti lebih banyak kisah yang akan kuceritakan
Dalam pertemuan nanti di hari yang dijanjikan.

Tinggalkan komentar